Selasa, 12 Agustus 2008

Pagi : Cash is the King

Selamat pagi



DOW tadi malam naik kembali karena harga minyak turun. Apakah ini akan diikuti IHSG setelah kejatuhannya yang cukup dalam selama 2 hari terakhir?


Seperti telah disampaikan dalam ulasan sore kemarin, secara dominan IHSG digerakan oleh harga-harga komoditi terutama yang ada kaitannya dengan energi seperti minyak, batubara serta minyak sawit. Pagi tadi malam harga minyak turun lagi dan sempat menyentuh USD113/barel yanga akhirnya bergerak di kisaran USD114/barel. Beberapa bulan terakhir sector-sektor yang berkaitan dengan batubara serta minyak sawit menjadi pendorong kenaikan IHSG.


Meskipun kita berpendapat bahwa dalam jangka panjang permintaan akan energy secara fundamental akan meningkat, akan tetapi didalam jangkan harganya akan selalu terpengaruh oleh isu-isu keseimbangan antara supply dan demand yang disebabkan oleh kejadian-kejadian yang terjadi disekelilingnya apakah itu isu-isu situasi perekonomian, geo-politic, cuaca, keamanan kilang-kilang baik itu yang disebabkan oleh pemberontakan maupun kejadian-kejadian lain seperti kebakaran kilang minyak misalnya.


Selama ini naik-turunynya harga batubara dab minyak sawit bergerak searah dengan naik-turunnya harga minyak dunia yang berarti dengan penurunan harga minyak tadi malam maka diperkirakan saham-saham yang berkaitan dengan energi hari ini harganya akan tertekan kembali sementara sebaliknya saham-saham perbankan serta sector-sektor yang memakai banyak bahan bakar akan terdorong naik.


Walaupun demikian, IHSG telah jatuh cukup dalam. Apakah secara psikologis tidak memungkinkan para investor atau trader berfikiran bahwa harga-harga telah cukup menarik untuk dibeli? Secara teknikal hampir semua sector keadaannya telah berada di area oversold dan hal ini bisa saja mendorong para contrarian untuk melakukan pembelian meskipun sinyal-sinyal belinya belum muncul dan jika hak ini terjadi, dapat saja menyebabkan IHSG terdorong naik.


Keadaan masih cukup fluktuatif dan didalam keadaan bearish. Dalam keadaan demikian ini membiarkan uang tertanam didalam saham yang nyangkut tidaklah bijaksana. Saham yang nyangkut adalah saham yang belum dijual yang harganya telah jatuh cukup dalam. Kita tidak dapat mengatakan nyangkut jika kita tidak memiliki lagi saham karena sahamnya telah dijual meskipun dalam keadaan rugi karena kita melakukan cut loss. Memang aneh kedengarannya “kita selamat karena kita telah melakukan cut loss”. Tetapi memang kita pasti selamat jika cut loss nya kita lakukan sesuai dengan trading plan kita karena kita melakukan “set stop before we shop” yang artinya kita telah merencanakan akan melakukan cut loss diharga berapa sebelum kita berbelanja atau melakukan pembelian.


Memiliki “cash” jauh lebih baik daripada memiliki saham nyangkut. Dalam keadaan keadaan bearish trading is the name of the game dan uang cash harus selalu tersedia.


Oleh karenanya timbulah istilah “Cash is the King”


ER – From J-Club Desk.

Tidak ada komentar: