Jumat, 27 Februari 2009

Badai belum berlalu.

Selamat pagi.

Pada minggu ini secara teknikal menunjukan bahwa IHSG melanjutkan trend bearishnya setelah beberapa minggu sebelumnya beristirahat debfab bergerak sideways. Keadaan ini harus disikapi trader dengan lebih hati-hati jika tetap ingin mencari peluang keuntungan dengan benar-benar memperhatikan strategi dan taktik trading pada waktu bearish.

Pasar -pasar dunia masih belum menunjukan tanda-tanda membaik. Kecenderungan bearish masih terus berlanjut. Tadi pag DOW ditutup dalam teritori negatif setalah pada separuh hari pertama sempat bergerak dalam teritori positif.

Kedua kondisi yang terjadi kemarin dan tadi pagi baik terhadap IHSG dan DOW, rasanya akan sangat sukar bagi pasar di Indonesia untuk bergerak naik apalagi biasanya pada hari Jumat minat trader untuk membeli agak menurun dibandingkan dengan hari-hari lainnya. Akan tetapi namanya pasar, bisa saja dia bergerak terbalik dari apa yang kita perkirakan. Oleh karenanya para trader selalu dituntut untuk sigap menghadapi gerakan-gerakan pasar yang ada dengan menyisihkan waktu yang lebih banyak untuk memonitor pasar.

Badai belum berlalu dan nampaknya baik Mas Bud maupun mBak Sri sadar benar akan keadaan ini. Mudah-mudahan pemerintah dan kedua beliau ini selalu berusaha untuk mengeluarkan kebijkan-kebijakan untuk tidak mendorong Indonesia ikut jatuh lebih dalam kejurang krisis ekonomi dunia yang sedang berlangsung saat ini.

ER

Selasa, 24 Februari 2009

Berselancar saja.

Selamat pagi.

Selama hampir 3 bulan IHSG bergerak sideways ditengah DOW yang terus turun. Apakah IHSG akan bertahan? Tadi pagi DOW ditutup minus 3,41% ditengah kekhawatiran bahwa resesi akan berlangsung lebih dalam lagi.

Dalam masa seperti saat ini bagi kita yang masih ingin berkiprah dan berusaha di pasar modal, perlu kiranya memperhatikan hal-hal yang berikut ini:

* Kesmpatan keuntungan dapat diperoleh dalam setiap kondisi pasar baik dalam keadaan bullish, bearish maupun dalam keadaan sideways. Peluang dapat diberikan oleh saham-saham yang likwid dengan trading range yang lebar (volatile).
* Trading tidak untuk semua orang akan tetapi hanya bagi mereka-mereka yang menyiapkan diri dengan ilmu-ilmunya dan memiliki waktu serta disiplin untuk melakukannya.
* Bertambah pendek rentang waktu tradingnya maka bertambah besar sifat "zero sum game" nya yaitu bila ada yang menang pasti akan ada yang kalah.
* Hanya sebagian kecil dari aset kita yang boleh dipegunakan untuk trading. Untuk menambah nilai transaksinya para spekulator yang berpengalaman menggunakan margin akan tetapi sangat tidak disarankan bagi yang tidak menguasai ilmu-ilmu trading. Margin dapat meningkatkan keuntungan akan tetapi sebaliknya secara cepat bisa membawa para trader yang tidak memiliki ilmu dan pengalaman kedalam kebangkrutan dan bukan tidak mungkin dililit oleh hutang.
* Jangan sekali-kali menggunakan dana yang diperuntukan untuk keperluan sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan keluarga apalagi menggunakan dana pinjaman. Trading hanya dapat dilakukan dengan dana yang tersisa dari keperluan-keperluan tersebut.
* Ingin cepat untung dan ingin cepat kaya akan membawa kearah kebangkrutan lebih cepat.
* Musuh besar para trader adalah dirinya sendiri. Setinggi-tingginya ilmu ynag dimiliki, ilmu tersebut akan terhapus oleh ketidak mampuan untuk mengendalikan emosi serta ketidak mampuan menjalankan disiplin trading

Kemana IHSG akan pergi? EGP. Trader tidak peduli kemana IHSG akan pergi. Para trader dengan sabar akan mengikuti gerakan-gerakan saham yang berada didalamnya dengann keahlian berselancar yang dia miliki. Anggota milis dalam beberapa minggu terakhir ada yang meraup keuntungan 60-100% dari saham yang dibelinya akan tetapi ada juga yang sebaliknya.

Cari saham-saham yang likwid dan volatile. Ikuti gerakannya. Gunakan ilmu serta disiplinnya. Jang terjun kekolam renang jika tidak bisa berenang apalagi terjun kelaut yang banyak ikan hiunya. Trader yang berhasil adalah para perenang ulung yang dapat berenang ditengah-tengah ikan hiu tanpa disantap hidup-hidup oleh ikan hiu tersebut.

Happy Trading

ER

Kamis, 19 Februari 2009

Siapa yg beraksi pada waktu bearish?

Selamat pagi.



IHSG dalam jangka pendek sideways, dalam jangka menengah dan panjang sangat bearish. Mengapa masih ada yang naik? Pasti ada tapi sifatnya lebih kea rah spekulatif.

Ada lagi yang harus diperhatikan yaitu bahwa pada waktu bearish biasanya “penny stocks” (saham-saham kacangan) atau “third liners” lah yang beraksi. Coba perhatikan benar-benar. Sebabnya adalah logis karena saham-saham murah lebih mudah dipermainkan dengan tidak memerlukan dana yang besar sehingga dapat dipakai untuk permainan jebak menjebak. IHSG kemarin naik akan tetapi coba perhatikan saham-saham mana yang lebih banyak beraksi. ER dan Vibby kemarin ngobrol-ngobrol sambil cuci mata di Club House Suwarna. Tidak seperti biasanya, Vibby bolak balik tilpon ke kantornya apakah saham ELTY dan UNSP nya sudah terjual atau belum. Lihat saja harga saham-saham tersebut. Tapi yang bikin gembira ternyata Vibby menjualnya untuk take profit.

DOW tadi pagi ditutup hijau (bukan rebound). Kenaikan hanya sepersekian persen dibandingak turun lebih dari 3% sehari sebelumnya dan itulah sifat pasar bearish bahwa kenaikan selalu lebih kecil dari penurunan. CNBC tadi pagi mengatakan bahwa DOW penurunannya hampir mencapai 50% dari titik tertinggi yang pernah dicapainya.

Stimulus di Amerika pelaksanaannya mulai bergulir akan tetapi masih terlalu dini untuk mengharapkan hasil positifnya. Jadi trading saja dulu.

Hati-hati bermain penny stocks. Kenaikan Rp7 saja bisa mendapatkan cuan 10% akan tetapi jika sebaliknya maka bisa juga dengan cepat rugi 10%.



ER

Rabu, 18 Februari 2009

Binalnya pasar memberikan peluang

Selamat pagi

Obama boleh berusaha terus demikian juga mBak Sri tepapi pasar tetap berjalan mau-maunya sendiri. Pasar terdiri dari jutaan orang yang hanya memiliki tiga sifat yaitu sifat banteng, beruang dan EGP alias sideways. Dan saat ini yang memiliki sifat beruang nampaknya lebih dominan.

Jika ulasan pagi kemarin mengatakan bahwa IHSG akan linglung karena tidak memilik acuan karena Amerika libur dan ternyata siangnya memang IHSG linglung. Apakah hari ini akan linglung lagi? Bukan karena tidak ada acuan melainkan yang diacunya lagi linglung. DOW anjlok ditengah usaha-usaha Obama mengeluarkan sitimulus demi stimulus yang telah disetujui DPR. Tapi Obama sendiri bilang bahwa hasilnya tidak akan instan. Akan memakan waktu cukup lama untuk membuat ekonomi pulih meskipun stimulus telah dikeluarkan.

Hampir dapat dipastikan bahwa pasar-pasar lain didunia akan terpengaruh oleh kinerja DOW tadi malam. Walaupun demikian ketiga sifat pasar akan tetap muncul baik sifat banteng, beruang ataupun sifat EGP. Pada hari ini sifat kan ditunjukan oleh siapa yang akan jadi contrarian (berani tampil beda), sifat herd (si pengekor) atau sifat yang tetap acu alias stay away. Dan biasanya yang berani tampil beda akan menjadi pemenang.

Yang berani tampil beda adalah mereka-mereka yang mengambil posisi beli pada waktu kebanyakan orang berfikiran menjual atau mengambil posisi jual pada waktu kebanyakan orang berfikir untuk membeli. Tapi tentu saja mereka tidak asal bertindak karena mereka bertindak berdasarkan ilmu serta pengalaman yang mereka memiliki.

Tips: Lihat saham-saham yang sudah sekian hari berturut-turut naik atau turun (bukan sideways) atau naik/turun dengan persentase yang tinggi. Perhatikan volumenya. Dengan kata lain perhatikan likwiditas dan volatilitasnya. Alangkah baiknya jika memiliki pola-pola Top/Bottom Reversal ya ditinjukan oleh Stockastic dan Candlesticks. Semua ini pernah kita pelajari didalam Kursus Two in One (Swing Trading dan Advance Candlesticks).

Happy Trading

ER

Senin, 16 Februari 2009

Peluang tetap ada

Selamat pagi.

Memperbaiki krisis yang sedang berlangsung ini tidak akan mudah semudah membalik telapak tangan. Kris nampaknya masih akan berlangsung lama. Apakah peluang masih ada? IHSG akhir minggu lalu naik 1%. Pada saatnya dia akan turun lagi. Naik-turun, naik turun. Bukankah itu peluang? Kita tidak usah menunggu IHSG rebound untuk memperoleh peluang. Tentu saja keadan ini berlaku untuk trader.

Peluang akan ada juga untuk para investor. Hanya saja investor harus lebih sabar menunggu. Rentang waktu kesabaran trader dan investor berbeda seperti halnya taktik dan strategi yang dipakai oleh para investor dan trader yang berbeda pula. Jadi dalam hal ini yang penting adalah bagaimana membedakan antara trader dan investor.

Jika saja kita seorang trader bukan tidak mungkin kita memeproleh keuntungan yang besar dengan modal yang tidak terlalu besar yang dapat menambah pendapatan kita. Akan tetapi jangan mimpi karena usaha untuk mencapainya juga tidaklah semudah membalik telapak tangan.

Selama kita mau berjuang dan berusaha maka peluang tetap terbuka.

ER

Kamis, 12 Februari 2009

Pikir yang gampang-gampang aja dech.

Selamat pagi

Trading adalh usaha jual beli yang dilakukakan pada waktu harga rendah dan harga tinggi atau jika dalam keadaan bullish beli di harga tinggi dan jual di harga yang lebih tinggi. Pada beberapa keadaan tertentu jika diijinkna kita meskipun tidak memiliki saham kita bisa meminjam untuk dijual dan membelinya kembali jika keuntungan telah diperolehmelalui short dan cover short.

Oleh karenanya mencari saham yang likwid dengan volatilitas yang tinggi adalah sangat penting tidak peduli apakah saham itu bluechip atau tidak selama dua kriteria tersebut dipenuhi. Banyak dari kita yang telah melakukannya serta memperoleh keuntungan. Lalu apa gunanya kita menunggu stimulus atau tindakan-tindakan para pemerintah untuk memperbaiki keadaan? Menunggu hal tersebut hanya membuang waktu . Lebih baik waktunya kita gunakan untuk mencari saham-saham yang likwid dan volatile dan dengan menggunakan ilmu yang kita miliki mencari sinyal-sinyal jual atau sinyal beli. Sederhana bukan? Kalau ada yang menjawab "enak saja ER ini bicara, memangnya gampang" atau "too good to be true". Tetapi itulah adanya.

Trader tidak peduli situasi bullish, bearish atau sideways. Yang dia peduli adalah bagaimana mencari peluang dalam situasi-situasi tersebut. Dan ilmunya ada. Pelajari saja ilmunya.

ER

Rabu, 11 Februari 2009

Perlunya melihat situasi

Selamat pagi

Kemarin sore di posting email dengan subjek "Berita yg bikin malas ngambil posisi nginap" yang isinya seperti berikut “Feb. 10 (Bloomberg) -- Stocks in Europe and Asia dropped and U.S. index futures retreated as President Barack Obama said the world's largest economy faces a "full-blown crisis.". Bayangkan jika trader mengambil posisi kemarin sore. DOW tadi pagi dilanda tsunami yang kira-kira pengaruh gelombangnya akan terasa diseluruh dunia. Apakah ada pasar dunia lain yang berani melakukan anomaly terhadap posisi DOW yang demikian? Dan kalau kita bicara lagi tentang kotak yang menarik di DOW, maka garis dasar kotak tersebut telah ditembus dan yang perlu disimak lagi ialah bahwa ia telah menembus kembali batas psikologis 8000 dan memasuki area 7000. Silahkan interpretasikan kelanjutannya.

Walaupun demikian janganlah menyerahkan diri pada nasib. Para nyangkuters di BUMI misalnya yang telah berhasil melakukan short diatas 780 kemungkinan akan ada kesempatan "cover short" atau "buy back " diharga yang lebih rendah dan hal semacam ini dapat dilakukan terus-menerus sampai pada suatu waktu hasilnya dapat menutup kerugian tanpa BUMI harus kembali ke harga semula. Kuasai saja ilmu untuk melakukannya. Jika dipelajari ilmunya cukup sederhana. Kuncinya adalah kata-kata mutiara berikut ini:’Kesulitan akan kita bisa atasi jika kita tahu cara-cara untuk mengatasinya”. Tuhan memberikan manusia sebagi mahluk paling mulia didunia akal untuk mengatasi semua problema yang dihadapinya. Tergantung kepada manusianya apakah dia bisa menggunakan akal tersebut atau tidak.

Mari kita tetap mengambil sisi positifnya. Turunnya DOW atau IHSG akan merupakan kesempatan untuk mengambil saham-saham diharga yang lebih rendah asalkan jangan asal ambil. Tunggu tanda-tandanya karena jika memakai tanda-tanda tersebut resikonya akan sangat minimal. Dan melakukan trading adalah cara untuk memanfaatkannya.

Saran: Lihat situasi sebelum bertindak atau mengambil posisi.

Akhir kata, silahkan perhatikan lagi gambar kotak DOW yang berada didasar grafiknya. Kita lihat apakah sempat terjadi Double TOP? Jika memang terjadi dengan ditambah dengan kehawatiran yang selalu dikemukan Obama akhir-akhir ini, maka target kebawahnya adalah panjangnya sisi vertical dari kotak yang ada (disclaimer on) dan mudah-mudahan itu tidak akan menjadi kenyataan meskipun jika benar-benar terjadi bagi trader bukanlah masalah.

ER

Selasa, 10 Februari 2009

Tentang FA dan TA - Ciuman yang lain.

Selamat pagi



Sebagai investor kita mengharapkan IHSG naik bukan? IHSG naik hanya akan didorong oleh emiten-emiten yang berkinerja baik. Oleh karenanya untuk meyakinkan kita bahwa IHSG akan kembali bullish maka kita harus bersabar menunggu laporan kinerja emiten Triwulan IV/2008 dan kinerja I/2009 dikeluarkan. Smart Money dapat saja lebih dahulu memiliki informasi triwulan IV/2008 karena mereka memiliki keahlian unuk mendapatkan akses informasi kedalam perusahaan (insider trading) untuk mencari “rumors” sehingga mereka dapat melakukan tindakan lebih dahulu dari yang lainnya dan biasanya diikuti oleh perubahan-perubahan harga yang terjadi pada saham-saham emiten tertentu. Akan tetapi sebagaimana layaknya IHSG yang bergerak sideways, kebayakan saham-sahampun bergerak sideways. Dari sini kita dapat mengetahui bagaimana kira-kira kinerja Triwulan IV/2008 para emiten. Sustainable bullish hanya bisa muncul jika ada sustainable growth dari kinerja perusahaan didalam keadaan lingkungan dengan sustainable growing. Institusi (bandar) atau para smart money hanya akan menarik harga keatas dari perusahaan-perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang baik.

Berbeda dengan investasi, didalam trading harga dapat dinaikan atau diturunkan mau-maunya bandar karena mereka memiliki resources yaitu dana yang besar untuk melakukannya. Jangankan perusahaan yang bagus, perusahaan kacanganpun mereka “mainkan”untuk kepentingan mereka. Mereka tahu bahwa dalam masa sideways mereka tidak akan memperoleh apapun jika melakukan investasi sedangkan mereka harus tetap hidup. Maka mereka “mainkan” pasar dengan maksud mencari kesempatan dari kelengahan trader-trader lainnya (yang jumlah nya 85%).

Tentunya kita tidak ingin menjadi bagian golongan yang 85% yaitu golongan trader yang sesat yang ingkar terhadap aturan-aturan yang ada dalam “kitab” para trader. Kita ingin menjadi golongan yang 15% yang secara disiplin mengikuti aturan-aturan trading yang ada mengenai pengambilan posisi entry, posisi exit menggunakan stop loss, auturan tentang pengambilan posisi, bagaimana cara mengelola modal serta disiplin-disiplin lainnya serta dapat menggunakan alat (TA) yang dapat membantu untuk melakukan trading. Memang benar bahwa pasar dikuasai para “Bandar”. Akan tetapi jika dapat menguasai “kitab” para trader setidak-tidaknya meskipun terlambat kita masih tetap dapat mengikuti jejak-jejak mereka dan ikut menikmati cuan yang mereka peroleh dan bukan dengan melawan mereka.

Lihat saja gambar IHSG dibawah ini. Kenaikan telah terjadi selama 3 hari berturut-turut. Didalam masa bearish, “kitab” trader mengatakan jika telah sekian hari berutrut-turut atau setelah kenaikan yang cukup besar maka ambilah posisi short (percaya atau tidak, kadang-kadang kita tidak usah melihat indicator-indikator lainnya untuk mengambil keputusan semacam ini). Sederhana bukan? Aturan tersebut bukan berlaku pada IHSG saja melainkan juga bagi saham-saham yang berada didalamnya.

Hari kemarin baik IHSG dan saham-saham yang berada didalamnya banyak yang memiliki pola-pola pembalikan dari short term uptrend (diantaranya Candlesticks Top Reversal) . Jadi seharusnyalah kita tahu sebaiknya tindakan apa yang harus kita lakukan. Walupun demikian harus tetap dicamkan bahwa “the market is always right” sehingga bisa saja yang terjadi kebalikan dari apa yang kita perkirakan. Oleh karenanya apapun ulasan kita, jika ulasan tersebut tentang pasar modal maka “disclaimer always on”.

Jangan menyulitkan diri sendiri jika sesuatu dapat dilakukan dengan mudah. Keep it simple son!!! (KISS)



ER

Senin, 09 Februari 2009

Stimuluis Jangan sampai mubazir

Selamat pagi.



Stimulus,stimulus, stimulus. Merealisikannyan jangan sampai seperti membuang garam kelaut. Yang dihadapi saat ini adalah lautan resesi malahan Direktur Pelaksana IMF didalam petemuan di Kualalumpur sudah mengatakan bahwa dunia saat ini bukan lagi mengalami resesi melainkan sudah memasuki depresi.

Pertentangan yang terjadi antara Obama dan para anggota senat mengenai peruntukan stimulus harus kita yakini bahwa mereka tidak ingin stimulus yang dikeluarkan menemui kegagalan karena gagal memilih prioritas akibatnya bisa fatal yang akan menyebabkan krisis yang berkepanjangan.

Mudah-mudahan Indonesia juga menggunakan dana stimulus dengan tepat guna , jangan sampai salah pilih apalagi dinegara kita ini bukian tidak mungkin banyak yang menunggu turunnya dana stimulus dengan maksud-maksud yang tidak bertanggung jawab. Sudah banyak pengalaman dinegara kita ini dimana sampai-sampai sumbangan untuk bencana alampun sempat-sempatnya digerogoti oleh mereka-mereka yang memanfaatkan kesempatan ditengah pendertitaan rakyat banyak.

Senat Amerika akan bersidang awal minggu ini untuk menentukan nasib stimulus. Hari Jumat yang lalu pasar (DOW) meresponnya dengan positif dengan spekulasi bahwa persidangan akan mengeluarkan keputusan yang positif. Kata spekulatif menandakan bahwa demikianlah sifatnya pasr modal yang selalu bergerak lebih cepat dari perubahan ekonomi karena tidak ingin kehilangan kesempatan. Menunggu sampai berita keluar dianggap sebagai tindakan yang terlambat. Dari sinilah timbulnya istilah “buy on rumors sell on news”.

Jumat yang lalu pula pasar Indonesia cukup marak dengan saham-saham komoditi terutama batubara dan agri menggeliat. Sebagai kelanjutannya hasil scanning saham-saham tersebut menujukan sinyal-sinyal beli untuk trading pada hari Senin ini. Walaupun demikian telah terlalu banyak saham-saham tersebut yang kenaikannya yang cukup tinggi yang dapat menyebabkan mengundang untuk adanya profit taking.

Secara Big Picture pasar masih Bearish jadi untuk mencari kesempatan tambahan income hanya dapat dilaksanakan melalui trading akan tetapi gerakan sideways yang terjadi didasar (bottom) memang juga “menggoda” investor untuk mulai bersiap-siap membeli untuk tujuan investasi jangka panjang.



ER

Jumat, 06 Februari 2009

Short saham sendiri?

Selamat sore

Berandai-andai kita warga nyangkuters BUMI di harga 3000 sebanyak 500 lot. Berapa lama menunggu dari harga saat ini disekitar 500 untuk kembali ke 3000? Tentu akan lama sekali.

Mulai kemarin dan hari ini BUMI telah naik sekitar 30%. Tidak bijaksana jika kita menunggu terus BUMI bergerak naik lagi dengan do nothing. Apakah tidak lebih bijaksana misalnya jika kenaikan telah mencapai 50% sebaiknya kita menjualnya (istilah kita ngeshort saham sendiri) sebagian dari saham (misalnya 200 lot) atau seluruhnya terlebih dahulu? Sudah dapat dipastikan jika harga telah naik sekian hari berturut-turut dengan persentase demikian tingginya pasti akan ada yang take profit. Tidak semua seperti kita membeli BUMI di harga 3000. Ada diantara mereka yang membeli diharga 500 malah dibawah itu. Apakah diantara mereka tidak ada yang bernafsu untuk profit taking jika harga telah naik misalnya dari 500 ke 750? Jika saham mereka profit taking sudah pasti akan ada guyuran dan harga BUMI akan turun kembali. Nah jika harga BUMI dijual sampai terjadi oversold maka disitulah kita melakukan "cover short" atau buy back 200 lot saham yang kita jual. Dengan demikian kita akan kembali memiliki 500 lot BUMI beserta mendapatkan keuntungan dari ngeshort saham sendiri.

Dengan melakukannya berulang-ulang maka ada kemungkinan kerugian yang kita derita sebagai warga nyangkuters selama ini akan terhapus tanpa harus menunggu harga kembali ke 3000.

Tips:

* Short. Perhatikan telah berapa hari atau berapa persen harga naik berturut-turut. Perhatikan apakah body candlenya tambah lama tambah kecil. Cermati apakah terjadi pola Candlesticks Top Reversal. Perhatikan apakan saham overbought dan Stochastik menunjukan signal to sell.
* Cover short atau buy back. Lakukan pengamatan kebalikan dari kriteria short.

Ingat "Big Picture" masih bearish. Pada waktu bearish rally lebih pendek dari koreksi.

Bagi yang belum memiliki jangan sampai kita menjadi Oneng dengan membeli di harga tinggi hanya untuk bengong leesokan harinya kena guyuran.

ER

Ujian

elamat pagi

Ujian bagi Obama. Seratus hari pertama dari sebuah kepemimpinan adalah sangat penting. Gagal di seratus hari pertama akan merupakan indikator untuk masa-masa berikutnya. Tiga minggu pertama Obama mengalami ujian. Partai Republik sebagai oposisi selalu menentang program penggunaan sitimulus Obama. Selama ini isu stimulus bekutet disitu-situ saja. Obama kehilangan momentum di minggu-minggu pertama dari seratus harinya.

Bagi kita yang berusaha di pasar modal tentu saja program stimulus di Amerika akan mempengaruhi pasar modal Amerika yang merupakan panutan dari pasar-pasar modal lainnya di dunia termasuk di Indonesia.

BBC kemarin malam memberitakan bahwa pemerintah Indonesia melalui mBak Sri mengatakan bahwa target pertumbuhan ekonomi Indonesia diturunkan dari 5% manjadi 4.7%. Tentu saja berita ini juga akan berpengaruh negatif terhadap pasar modal.

Tadi malam DOW naik.Akan tetapi kenaikan tersebut hanyalah akan menjadi bagian dari fluktuasi dari gerakan sideways yang dimanfaatkan oleh para trader profesional. Selama induknya sideways selama itu pula gerakan pasar-pasar lainnya termasuk IHSG akan sideways. Dan semua ini hanya dapat dimanfaatkan oleh para trader.

Bagi para investor harus diketahui bahwa pertumbuhan perusahaan-perusahaan dimasa mendatang akan mempengaruhi valuasi. Revisi dari GDP akan sangat mempengaruhi pertumbuhan industri yang tentunya pertumbuhannya akan terpengaruh oleh pertumbuhan GDP. Jadi bijak-bijak saja dalam melakukan valuasi. Ingat bahwa valuasi perhitungannya banyak yang merupakan asumsi dan asumsi seorang analis bisa berbeda dengan analis lainnya. Oleh karenanya juga jika kita perhatikan bahwa setiap waktu bisa saja para analis merubah angka-angka valuasinya karena asumsinya berubah. Jika tiga bulan sebelumnya valuasi saham A dia hitung 1000 maka dengan asumsi yang baru karena adanya perubahan-perubahan indikator tertentu bisa saja angka 100 tersebut dia naikan atuu dia turunkan.

ER

Rabu, 04 Februari 2009

Sampai kapankah IHSG akan begini?

Selamat pagi

Akankah resesi melanda negara kita? Diantara jawabannya adalah seberapa besar kekuatan domestik ekonomi kita dan seberapa banyak ketergantungan kita kepada ekspor kenegara-negara adidaya ekonomi yang saat ini sedang dilanda resesi. Kita bisa mengatakan bahwa jumlah penduduk Indonesia yang merupakan salah satu terbesar merupakan kekuatan tersendiri. Kita bisa mengatakan bahwa sektor finansial kita kuat tidak seperti apa yang sedang dialami oleh negara-negara maju pada saat ini. Kita juga bisa mengatakan bahwa eksposur ekspor kita hanya merupakan sebagian kecil dari GDP kita. Lalu resesi selalu dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi yang negatif. Pemerintah kita mentargetkan pertumbuhan kita tahun 2009 masih positif berarti resesi belum akan ada. Selanjutnya meskipun negara kita secara definisi belum dilanda resesi, pemerintah telah berjaga-jaga dengan mengeluarkan paket-paket stimulus. Hargak minya yang turun terus membuat industri yang tergantung kepada bahan bakar bernafas lega. Alhasil dengan melihat ini semua rasanya kemungkinan besar negara kita tidak akan terpuruk seperti halnya sepuluh tahun yang lalu.

Akan tetapi ada yang penting lagi yang harus kita perhatikan terutama bagi kita yang berbisnis di pasar modal yaitu dampak dari resesi di negara-negara lain terhadap pasar modal kita. Banyak emiten-emiten kita yang bekapitalisasi besar seperti emiten-emiten yang bergerak didalam sektor yang berbasis komoditi, garment dan yang berbasis ekspor lainnya sangat terpengaruh oleh resesi global yang terjadi saat ini. Jika emiten-emiten yang berkapitalisasi besar, maka tentu saja IHSG pun akan terpengaruh dan jika IHSG sebagai gelombang besar terpengaruh maka tentu saja akan menyeret saham-saham lain yang berada didalamnya. Hal yang lain yang harus kita fikirkan adalah bahwa pasar modal sangat sensitif terhadap keadaan-keadaan sekitar. DOW misalnya akan sangat berpengaruh terhadap index-index lainnya didunia.

Selanjutnya bayak para pemodal asing yang menindahkan dana kenegaranya masing-masing untuk mengatasi kemelut disana. Pemindahan dana berarti menjual dan menjual berarti supply bertambah dan supply bertambah berarti harga akan turun.

Jadi sampai kapankah IHSG akan begini terus? Sekuat-kuatnya fundamental negara kita maka rasanya dapat dipastikan selama Obama, Gordon Brown atau para samurai Jepang serta turunan Hitler dan Napoleon belum berhasil mengatasi kemelut ekonomi di negara-negara masing-masing maka selama itu pulalah keadaan IHSG akan begini.

Kita doakan saja mereka terutama Obama segera berhasil.

ER

Selasa, 03 Februari 2009

Pengaruh DOW

Selamat pagi



Tak dapat disangkal bahwa DOW selalu mempengaruhi pergerakan index global lainnya termasuk IHSG. Akhir minggu lalu ulasan menyinggung ada kotak yang menarik di DOW. Titik-titik a, b, c dan d yang berhubungan dengan kotak tersebut yang penting untuk diamati. Secara TA kotak tersebut membentuk rectangle dengan titi-titik yang ada merupakan target-target yang ada baik target atas maupun target bawah.

Secara visual DOW masih dalam keadaan konsolidasi dengan trading range yang cukup lebar. Keadaa kosolidasi ini juga diikuti oleh IHSG akan tetapi dengan trading range yang sempit.

Kehawatiran tentang akan berkepanjangannya resesi terus memberikan pengaruh yang negative terhadap pasar beberapa hari terakhir ini yang menyebabkan index selalu bergerak dalam teritori negative.

Yang menarik untuk disimak adalah pernyataan pemerintah bahwa dalam Januari 2009 negara kita mengalami deflasi. Pemerintah mengatakan bahwa deflasi disebabkan oleh penurunan harga minyak yang menyebabkan biaya transportasi turun yang diikuti oleh turunnya harga-harga bahan pokok sementara daya beli masayarakat naik akan tetapi sebaliknya the people on the street dan para pengamat mengatakan bahwa deflasi terjadi karena daya beli yang menurun. Rasanya kita lebih percaya kepada pendapatan kebanyakan orang .

Yang jelas sebaiknya menghindar dahulu dari market. Tradingpun hanya bagi mereka-merka yang telah menggantungkan hidupnya dari usaha ini yang memang telah menguasai ilmu-ilmunya dan memiliki disiplin dengan baik sehingga dapat memanfaatkan trading range yang terjadi dalam masa konsolidasi ini.



ER

Senin, 02 Februari 2009

Santai dulu ah

Selamat pagi

Melihat berita-berita kerugian banyak perusahaan serta PHK diseluruh dunia rasanya suasana belum kondusif untuk investasi. Tradingpun hanya bagi mereka-mereka yang memang pekerjaannya hanya trading yang memiliki waktu dan ilmu untuk melaksanakannya.

Jangan paksakan diri. Santai saja dulu. Dalam masa santai ini mari kita review dengan mempelajari keberhasilan dan kegagalan kita selama ini. Selanjutnya bagaimana kita mencari jalan meningkatkan keberhasilan dan bangkit dari kegagalan.

Di pasar masih banyak beruang yang sedang belanja.

Sambil santai coba baca kembali posting The 20 Golden Rule of Investment dan interpretasinya:

The 20 Golden Rules of Investment dengan interpretasinya

Investing your own money is a complicated and potentially dangerous business. One slip in the tricky world of stocks and shares can prove very costly. So Times Money offers a guide on how to survive and profit in the investment jungle.

1) Buy low; sell high. (beli harga obral)

2) Don't chase performance. If you like a stock or fund, buy on the dips. (jangan jadi Oneng yang membeli karena harga lagi rally)

3) Run your winners. In other words let your profts roll up and don't be in too much of a hurry to kiss goodbye to your best-performing investments. ( jangan sampai terlalu cepat melakukan ciuman perpisahan kepada saham-saham pemenang)

4) Cut your losses before they become excessive. (meskipun maksudnya berinvestasi, jangan sampai kerugian dibiarkan berlarut-larut. Adam Khoo investor kondang Sinapura membatasinya sampai 20%)

5) Never get too attached to a share or a fund. As the late Sir John Harvey Jones once said: "You sometimes have to kill your favourite children." (jangan jatuh cinta kepada sebuah saham. Banyak yang jatuh cinta ke BUMI sampai mau-maunya sehidup semati degan saham yang bersangkutan dan akhirnya bengong karena saham ini dan saudara-saudaranya dikeluarkan dari kelompok LQ45)

6) In general, think long-term. As Warren Buffett, the great US investor once said: "Never buy a stock unless you would be happy with it if the stock exchange closed down for the next 10 years." (WB bilang belilah saham yang kalau sampai Wall Sreet atau BEI tutup, kita masih merasa bahagia memiliki saham tersebut)

7) But don't let that stop you reviewing your portfolio regularly. You need to check that your portfolio is properly balanced. (monitor dengan baik)

8) Reinvest your dividends. The power of compounding your reinvested share or fund dividends makes a massive difference to your overall return. (coba hitung jika dividen yang diperoleh diinvestasikan kembali dengan hitungan bunga berbunga dengan persentase tertentu)

9) Don't put all your eggs in one basket. If you had had all your money in tech stocks in March 2000 you would probably have had about 90 per cent of the value of your portfolio wiped out over the next couple of years. (jangan menaruh telur di satu keranjang)

10) Although it makes sense to hold shares for the long term you don't necessarily want to hold them forever. In the end shares are for buying and selling not for buying and forgetting about. (jangan mentang-mentang melakukan investasi lalu nggak pernah menjualnya meskipun harganya turun)

11) To that end make sure you spend as much time thinking about selling shares as you do about buying them. Most investors neglect this vital discipline. (jangan lupa memikirkan kapan waktunya menjual. Hali ini banyak dilupakan. Selalu yang difikir adalah bei, beli dan beli. Keuntungan akan diperoleh jika kita telah menjualnya)

12) Make sensible use of tax-privileged investment vehicles such as pensions and Individual Savings Accounts (Isas) but never let the tax tail wag the investment dog.

13) If you don't understand how a particular investment works it's probably not a good idea to put money into it.(jangan berinvestasi jika nggak ngerti ilmunya)

14) Don't be afraid to ask the `what if' question. In the late 1990s many investors bought supposedly `low risk' savings products linked to the performance of the stock market. Few asked what would happen if the stock market fell off a cliff, as it did from 2000 onwards, slashing the value of the so-called `precipice bonds'. (malu bertanya sesat dijalan)

15) Be flexible and don't back yourself into a corner. If you bought a stock for 500p and it's now languising at 50p, don't stubbornly hold on to it indefinitely in the misguided belief that it's bound to recover to 500p - it may never do so. (kalau kita beli diharga 500 dan sampai saat ini kita mash memegangnya meskipun harganya telah menjadi 50 dengan harapan harga kembali, mungkinkah itu?)

16) Don't be afraid to go against the crowd - some of the most successful investors have been contrarian investors. (Janga takut untuk bertindak bertentangan dengan kebanyakan orang))

17) Never be influenced by `special offers' such as the discounts sometimes advertised by fund groups for purchasing funds within a specific time. It's much better to buy the right fund than to get a few pounds knocked off the purchase price of the wrong fund. ( jangan jadi korba iklan)

18) Ignore all stock market `tips', whether offered in the workplace or at the nineteenth hole of the local golf course. Remember the old stock market adage that "where there's a tip there's a tap". (Percaya kepada diri sendiri – termasuk jangan percaya kepada tips nya ER)

19) Never get too carried away by investment euphoria, whether for stocks and shares or bricks and mortar - nothing goes up for ever. (merurut saya kalimat ini berbicara tentang siklus)

20) Remember that if something looks too good to be true - it probably is. (memang demikian lah adanya. Yang bagus itu mesti selalu dibilang bagus)

ER